Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma
| Judul Artikel | : | Acacia auriculiformis DAN Eragrostis chariis: VEGETASI POTENSIAL DARI LAHAN BEKAS TAMBANG TIMAH PULAU BANGKA SEBAGAI FITOREMEDIATOR Pb DAN Sn |
|---|---|---|
| Judul Terbitan | : | JURNAL ILMU TANAH DAN LINGKUNGAN |
| ISSN | : | 1410-7333 |
| Bahasa | : | IND |
| Tempat Terbit | : | BOGOR |
| Tahun | : | 0000 |
| Volume | : | Vol. 18 Issue 1 0000 |
| Penerbit | : | DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBER DAYA LAHAN |
| Frekuensi Penerbitan | : | 2 x 1 TAHUN |
| Penulis | : | Eka Sari, Giyanto, dan Untung Sudadi |
| Abstraksi | : | Timbal (Pb) dan Timah (Sn) merupakan logam berat yang paling umum ditemukan di lahan bekas tambang timah, Pulau Bangka. Pemulihan tanah tercemar logam berat dapat dilakukan dengan teknologi fitoremediasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis komposisi dan struktur vegetasi di lahan bekas tambang timah, mengevaluasi akumulasi Pb dan Sn di dalam tanah dan jaringan vegetasi dominan, serta menentukan vegetasi potensial untuk dimanfaatkan sebagai fitoremediator Pb dan Sn. Pengamatan dilakukan di lahan bekas tambang timah yang sudah direklamasi (LBTR), lahan bekas tambang timah yang belum direklamasi (LBTB), dan lahan hutan sekunder sebagai kontrol. Vegetasi dorninan ditentukan berdasarkan kurva spesies area dan analisis vegetasi dengan metode Kuadrat. Akumulasi Pb dan Sn dalam tanah dan jaringan vegetasi dorninan masing- masing ditetapkan menggunakan pengekstrak Morgan dan toxicity characteristic leaching procedure (TCLP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sn-tanah tidak terdeteksi. Kadar total Pb-tanah di LBTR dan LBTB melebihi baku mutu. Kadar total Pb- tanah tertinggi terukur di LBTR. Kadar Pb dan Sn pada jaringan vegetasi dorninan tidak melebihi batas normal. Acacia auriculiformis di lahan hutan sekunder dan Eragrostis chariis di LBTB berpotensi sebagai fitoremediator Pb dan Sn. |
| Kata Kunci | : | Acacia auriculiformis; Eragrostis chariis; Pb; fitoremediator; Sn |
| Lokasi | : | P1 |
| Terakreditasi | : | belum |