JOURNAL

Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma

BIOLOGI DAN NERACAHAYATI KUTU PUTIH PEPAYA PARA COCCUS MAR GINA TUS WILLIAMS & GRANARADE WILLINK (HEMIPTERA: PSEUDOCOCCIDAE) PADA TIGAJENIS TUMBUHAN INANG

Judul Artikel:BIOLOGI DAN NERACAHAYATI KUTU PUTIH PEPAYA PARA COCCUS MAR GINA TUS WILLIAMS & GRANARADE WILLINK (HEMIPTERA: PSEUDOCOCCIDAE) PADA TIGAJENIS TUMBUHAN INANG
Judul Terbitan:JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA
ISSN:1411-7525
Bahasa:IND
Tempat Terbit:LAMPUNG
Tahun:0000
Volume:Vol. 16 Issue 1 0000
Penerbit:Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Frekuensi Penerbitan:
Penulis:Yani Maharani, Aunu Rauf, Dewi Sartiami, & Ruly Anwar
Abstraksi:Biologi dan neraca hayati kutu putih pepaya Paracoccus marginatus Williams & Granara de Willink (Hemiptera: Pseudococcidae) pada tiga jenis tumbuhan inang, Kutu putih pepaya. Paracoccus marginatus Williams & Granara de Willink (Hemiptera: Pseudococcidae), merupakan hama asing invasifyang banyak menimbulkan kerusakan berat pada pepaya di Indonesia sejak tahun 2008. Hama ini bersifat polifag dengan inang Iebih dari 55 jenis tumbuhan. Penelitian ini bertujuan menentukan masa perkembangan, sintasan dan reproduksi kutu putih pepaya pada tanaman pepaya, jarak pagar, dan ubi kayu. Basil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan inang berpengaruh terhadap bio!ogi dan reproduksi P marginatus. Stadium telur berlangsung berturut-turut 7,25: 8.09 : dan 9.86 hari pada pepaya, jarak pagar, dan ubi kayu. Masa perkembangan nirnfa betina yang tersingkat dijumpai pada pepaya (18,91 hari) dan yang terlama pada ubi kayu (32,45 hari). Masa hidup imago jantan berkisar 1,09-2,85 hari, sedangkan betina 12,29-14.93 hari. Kutu putih yang dipelihara pada bibit pepaya memperlihatkan keperidian yang lebih tinggi (324,6 butir) dibanding dengan yang dipe!ihara pada bibit ubi kayu (157,5 butir) danjarak pagar (186,6 butir). Imago betina yang tidak kawin tidak meletakkan telur. Nisbah kelamin P marginatus lebih banyak mengarah pada betina, dengan komposisi 90% betina pada papaya dan ubi kayu. Laju pertambahan intrinsik (rm) berbeda nyata diantara tumbuhan inang yang diuji, tertinggi (0,117 betina/induk/h) pada pepaya, diikuti olehjarak pagar (0,079) dan ubi kayu (0,057). Tingginya nilai rm bersama laju reproduksi bersih (Ro) dan laju pertambahan terbatas (Je), serta singkatnya masa generasi (T) dan masa ganda (Dt) pada pepaya, menunjukkan bahwa pepaya merupakan tumbuhan inang yang paling sesuai bagi kehidupan P marginatus.
Kata Kunci:kutu putih pepaya; neraca hayati; Paracoccus marginatus
Lokasi:P1
Terakreditasi:sudah