JOURNAL

Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma

DINAMIKA EVAPOTRANSPIRASI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM (EVAPOTRANSPIRATION DYNAMIC IN CLIMATE CHANGE)

Judul Artikel:DINAMIKA EVAPOTRANSPIRASI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM (EVAPOTRANSPIRATION DYNAMIC IN CLIMATE CHANGE)
Judul Terbitan:BERITA DIRGANTARA
ISSN:1411-8920
Bahasa:IND
Tempat Terbit:JAKARTA
Tahun:0000
Volume:Vol. 19 Issue 2 0000
Penerbit:Lapan
Frekuensi Penerbitan:1 x 1 tahun
Penulis:Indah Susantl-, Fanny Aditya Putri, Bambang Siswanto, Sri Kaloka, dan Laras Tursilowati
Abstraksi:Salah satu aspek penting yang harus ditinjau untuk dapat memahami dampak perubahan iklim pada hidrologi adalah perubahan evapotranspirasi. Parameter evapotranspirasi menunjukkan banyaknya air yang hilang dari permukaan bumi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data model Global Land Data Assimilation System (GLDAS) dengan resolusi spasial 0,25 derajat dan resolusi temporal bulanan untuk rentang waktu Januari 2000-Agustus 2018. Untuk mengetahui kecenderungan pengaruh meteorologi terhadap tingkat evapotranspirasi, maka dilakukan analisis musiman. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa tingkat evapotranspirasi di Indonesia menunjukkan variasi spasial yang tinggi. Terdapat daerah-daerah tertentu yang memiliki tingkat evapotranspirasi yang sangat rendah, seperti di J awa dan Nusa Tenggara. Selain J awa dan Nusa Tenggara, Papua juga merupakan salah satu daerah yang memiliki tingkat evapotranspirasi rendah. Di lain pihak, secara spasial, Kalimantan dalam cakupan wilayah yang luas, menunjukkan tingginya tingkat evapotranspirasi yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Tingkat evapotranspirasi juga menunjukkan variasi temporal yang cukup besar. Antara periode Desernber-Januari-Februari (DJF) dan Juni-Juli-Agustus (JJA) , menunjukkan perbedaan tingkat evapotranspirasi yang cukup besar. Perbedaan ini terlihat terutama untuk Sumatera dan Kalimantan yang menunjukkan adanya evapotranspirasi besar pada periode MAM. Apabila ditinjau menurut deret waktu, evapotranspirasi di Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini merupakan indikasi adanya perubahan potensi air di permukaan yang dapat diuapkan ke atmosfer sebagai akibat adanya perubahan iklim. Perubahan karakter permukaan yang disebabkan oleh adanya urbanisasi, cenderung menyebabkan berkurangnya evapotranspirasi suatu daerah. Peningkatan evapotranspirasi dapat menjadi salah satu opsi untuk mitigasi suhu perkotaan melalui peningkatan un sur-un sur alami.
Kata Kunci:
Lokasi:P51
Terakreditasi:belum