JOURNAL

Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma

INFIXATION AND APOPHONY IN MALAY: DESCRIPTION AND DEVELOPMENTAL STAGES

Judul Artikel:INFIXATION AND APOPHONY IN MALAY: DESCRIPTION AND DEVELOPMENTAL STAGES
Judul Terbitan:Jurnal Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia
ISSN:02154846
Bahasa:IND
Tempat Terbit:Jakarta
Tahun:0000
Volume:Vol. 33 Issue 1 0000
Penerbit:MASYARAKAT LINGUSITIK IND
Frekuensi Penerbitan:2 x 1 Tahun
Penulis:Timothy McKinnon & Yanti & Peter Cole & Gabriel Hermon
Abstraksi:Bahasa-bahasa Malayik di Sumatra memiliki keanekaragaman internal yang tinggi. Para ahli bahasa baru saja mulai mengerti bagaimana bahasa-bahasa ini berbeda satu sama lain dan bagaimana perbedaan ini menunjukkan asal-usul dan perkembangan bahasa Melayu. Makalah ini mendeskripsikan sebuah gejala morfologis penting yang ditemukan dalam bahasa Melayu di Sumatra, yaitu perubahan bentuk kata morfologis. Bahasa Kerinci, sebuah bahasa Malayik yang digunakan di Bukit Barisan Jambi, merupakan salah satu bahasa yang menunjukkan gejala morfologis tersebut. Bahasa Kerinci memiliki perubahan morfologis yang diwujudkan dalam kata dasar yang berakhiran -V(K) (misalnya, am? atap vs. atak atap itu/atapnya) (antara lain: Prentice & Usman, 1978; Steinhauer & Usman, 1978). Dalam kajian-kajian sebelumnya disimpulkan bahwa perubahan bentuk seperti ini hanya ditemukan di daerah Kerinci (Usman, 1988). Dalam makalah ini kami tunjukkan bahwa perubahan- perubahan bentuk kata seperti yang ditemukan di Kerinci itu juga ditemukan secara sporadis di daerah yang besar di Sumatra, yaitu dalam ragam-ragam bahasa Minangkabau dan Melayu Tradisional. Kami gambarkan gejala-gejala tersebut dan paparkan sebuah penjelasan historis mengenai bagaimana gejala-gejala tersebut dapat terjadi. Kami simpulkan bahwa perubahan-perubahan bentuk kata berkembang sendiri- l sendiri dalam beberapa ragam bahasa sebagai hasil dari sifat prosodik yang sama.
Kata Kunci:infiksasi; melayu; Iinguistik historis
Lokasi:P1
Terakreditasi:belum