Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma
| Judul Artikel | : | KARAKTERISTIK MIKROSTRUKTUR DAN FASA PADUAN Zr- O,3%Nb-O,5%Fe-O,5%Cr PASCA PERLAKUAN PANAS DAN PENGEROLAN DINGIN |
|---|---|---|
| Judul Terbitan | : | Urania Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir |
| ISSN | : | 0852-4777 |
| Bahasa | : | IND |
| Tempat Terbit | : | Batan |
| Tahun | : | 0000 |
| Volume | : | Vol. 21 Issue 2 0000 |
| Penerbit | : | Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PBTN), BATAN |
| Frekuensi Penerbitan | : | |
| Penulis | : | Sungkono, Masrukan |
| Abstraksi | : | Logam paduan Zr-Nb-Fe-Cr dikembangkan sebagai material kelongsong elemen bakar dengan fraksi bakar tinggi untuk reaktor daya maju. Dalam penelitian ini telah dibuat paduan Zr-0,3%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr yang mendapat perlakuan panas pada temperatur 650 dan 750°C dengan waktu penahanan 1-2 jam. Tujuan penelitian adalah mendapatkan karakter paduan Zr-0,3%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr pasca perlakuan panas dan pengerolan dingin yaitu mikrostruktur, struktur kristal dan fasa-fasa yang ada dalam paduan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paduan Zr-0,3%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr pasca perlakuan panas (650derajatC, 1-2 jam) mempunyai struktur butir ekuiaksial dengan ukuran butir bertambah besar seiring dengan bertambahnya waktu penahanan. Sementara itu, pasca perlakuan panas (750derajatC, 1-2 jam) terjadi perubahan mikrostruktur paduan dari butir ekuiaksial dan kolumnar menjadi butir ekuiaksial lebih besar. Paduan Zr-0,3%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr pasca perlakuan panas (650 derajatC, 1 jam) dan (750derajatC, 1 jam) tidak dapat dirol dingin dengan reduksi tebal 5 -1 0%, sedangkan pasca perlakuan panas (650derajatC, 2 jam) dan (750 C, 1.5-2 jam) mampu menerima deformasi dingin dengan reduksi ketebalan 5-10% tanpa mengalami keretakan. Senyawa Zr2Fe, ZrCr2 dan FeCr teridentifikai dari hasil uji kristalografi paduan Zr-0,3%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr. |
| Kata Kunci | : | paduan Zr-0;3%Nb-0;5%Fe-0;5%Cr; perlakuan panas; pengerolan dingin; mikrostruktur; kristalografi |
| Lokasi | : | P65 |
| Terakreditasi | : | belum |