JOURNAL

Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma

KESENJANGAN POLA ASUH JAWA ANTAR DUA GENERASI

Judul Artikel:KESENJANGAN POLA ASUH JAWA ANTAR DUA GENERASI
Judul Terbitan:Jurnal Psikodinamik
ISSN:1411-3929
Bahasa:IND
Tempat Terbit:Malang
Tahun:0000
Volume:Vol. 8 Issue 1 0000
Penerbit:Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Frekuensi Penerbitan:2
Penulis:Aisah Indati Endang Ekowarni
Abstraksi:Budaya Jawa sangat menyadari pentingnya masalah pengasuhan dan !ndidikan dari generasi ke generasi. Dari warisan budaya karya pujangga-pujangga rraton hampir semua mengajarkan piwulang kepada para orangtua mengenai rwajiban meneruskan nilai keutamaan kepada anak cucunya. Pada kenyataannya tat ini banyak perilaku kekerasan yang dilakukan orang Jawa yang tidak encerminkan nilai-nilai yang dianut orang Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi aspek-aspek sikap ing mempengaruhi terjadinya kesenjangan pola asuh antar generasi keluarga Jawa. rcara spesifik tujuan penelitian yang akan dicapai adalah melihat kesenjangan da asuh dalam hal: (a) pandangan terhadap kewajiban orangtua, (b) pandangan rhadap penanaman nilai Jawa dalam pola asuh, (c) pandangan dalam penanaman lai budi luhur. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode Wawancara rstruktur dan tidak terstruktur, pengamatan dan penelitian kepustakaan yaitu encari data pustaka yang relevan dengan permasalahan. Analisis menggunakan ?tode analisis dan metode sintesis yang merupakan kesimpulan dari uraiatt dan entifikasi fakta. Beberapa kesimpulan yang diperoleh masih belum cukup menggambarkan ,la asuh Jawa dari generasi ke generasi. Hasil kajian, baru dalam tingkat mahaman garis besar pola asuh yang masih memerlukan pendalaman kajian. Proses mbentukan identitas nampak dalam pola asuh generasi dengan latar belakang rabat keraton Yogyakarta maupun Surakarta. Selanjutnya dijelaskan bahwa sebagai munitas, keraton berada pada artikulasi koherensi internal serta perubahan sternal yang berlangsung secara cepat, menghasilkan semacam negosiasi dengan ra kerabat sebagai pendukung nilai. Pada keluarga berlatar belakang kerabat raton, lebih banyak nilai yang ingin dilestarikan sehingga ada kekecewaan atau tidakpuasan generasi pertama terhadap pola asuh generasi kedua terhadap generasi tiga, ldentitas mengenai keturunan tampak dalam pemasangan symbol atau atribut hagai penegasan mengenai status, sedangkan pada subjek yang bukan berlatar takang kerabat keraton sama sekali tidak tampak.
Kata Kunci:Orang Tua;Budaya Jawa;Generasi
Lokasi:Hal1-16
Terakreditasi:belum