JOURNAL

Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma

Kinerja Kelompok Usaha Bersama (Kube) dalam Penanganan Fakir Miskin di Wilayah Perkotaan

Judul Artikel:Kinerja Kelompok Usaha Bersama (Kube) dalam Penanganan Fakir Miskin di Wilayah Perkotaan
Judul Terbitan:JURNAL PENELITIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
ISSN:1412-6451
Bahasa:IND
Tempat Terbit:JOGJAKARTA
Tahun:0000
Volume:Vol. 16 Issue 4 0000
Penerbit:KEMENTERIAN SOSIAL RI
Frekuensi Penerbitan:1 x 1 tahun
Penulis:Anwar Sitepu
Abstraksi:1umlah penduduk miskin Indonesia masih cukup tinggi, tersebar baik di wilayah perdesaan, perkotaaan, maupun di wilayah pesisir, pulau kecil dan perbatasan antamegara. Pemerintah dan masyarakat terus berupaya melakukan penanganan, tetapi laju penurunan angka penduduk miskin cenderung melambat, termasuk di perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Kelompok Usaha Bersama (Kube) dalam penanganan masalah fakir miskin di wilayah perkotaan. Penelitian dilakukan di dua kota, Tomohon dan Manado di Provinsi Sulawesi Utara. Subjek penelitian adalah seluruh Kube yang dibentuk tahun anggaran 2013 di dua kota tersebut, yaitu sebanyak 10 Kube di Tomohon dan 60 Kube di Manado. Pengumpulan data dengan teknik wawancara, obervasi dan FGD, pada bulan Mei dan 1uli 2016. Dalam prakteknya hanya sebanyak sembilan Kube di Tomohon dan 52 Kube di Manado yang dapat ditemui. Hasil penelitian menunjukan, bahwa kinerja Kube relatif belum cukup baik. Sebagian besar Kube sudah tidak aktif 77,8 persen di Tomohon dan 90,4 persen di Manado. Kube yang masih aktif dua unit di Tomohon dan lima unit di Manado. Lebih dari setengah sudah tidak aktif sebelum ulang tahun pertama. Ada lima alasan utama yang membuat Kube tidak aktif (bubar), yaitu usaha mengalami kerugian, anggota enggan melanjutkan usaha bersama, bencana alam, dan perbedaan pendapat. UEP mengalami kerugian karena tiga faktor, yaitu biaya produksi tinggi, tidak ekonomis, pengaruh cuaca. Kube yang masih bertahan temyatajuga kurang mampu memberi penghasilan tambahan yang signifikan bagi anggotanya. Secara keseluruhan kinerja Kube di dua kota tersebut belum memadai untuk mengentaskan penduduk miskin. Rendahnya kinerja Kube terjadi karena rangkaian proses pelaksanaan program belum dilakukan dengan professional, cenderung berorientasi penyelesaian administratif semata. Menejemen proyek belum melakukan pengendalian teknis substansi kegiatan dengan baik pada semua tahapan.
Kata Kunci:; Kelompok Usaha Bersama (Kube); Penanganan Fakir Miskin
Lokasi:P1
Terakreditasi:sudah