Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma
| Judul Artikel | : | ORGANIZATIONAL DEFECTS IN BALANCED SCORECARD IMPLEMENTATION |
|---|---|---|
| Judul Terbitan | : | AKUNTANSI DAN TEKNOLOGI INFORMASI |
| ISSN | : | 1412-5994 |
| Bahasa | : | IND |
| Tempat Terbit | : | Surabaya |
| Tahun | : | 0000 |
| Volume | : | Vol. 2 Issue 2 0000 |
| Penerbit | : | Jurusan Akuntansi Universitas Surabaya |
| Frekuensi Penerbitan | : | 2x 1 tahun |
| Penulis | : | Fidelis Arastyo Ardono |
| Abstraksi | : | Banyak perusahaan yang melakukan pengukuran kinerja dengan berdasarkan pada informasi-informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi. Dengan alatukuralat ukur ini, informasi keuangan menjadi dasar bagi manajemen dalam mengambil keputusan-keputusan penting. Tetapi sebagaimana diketahui, bahwa informasi-informasi keuangan tersebut berasal dari basil kegiatan di masa lampau. Di dalam lingkungan bisnis yang lebih kompleks, pihak manajemen perusahaan tidak hanya memerlukan informasi keuangan dalam mengambil keputusan atau menyusun kebijakan-kebijakan penting. Bertolak dari sinilah kemudian muncul suatu konsep baru, yaitu balanced scorecard. Balanced scorecard mengkombinasikan alat-alat ukur kinerja keuangan dan non keuangan, dan menghubungkannya dengan visi dan strategi perusahaan. Namun demikian penerapan konsep balanced scorecard inipun tidak semudah membalik telapak tangan. Sebelum menerapkan konsep balanced scorecard ini pihak manajemen perusahaan harus berhadapan dengan dua masalah utama, yaitu organizational defects dan structural defects. Structural defects berkaitan dengan pemilihan alat ukur keuangan yang tepat untuk balanced scorecard. Organizational defects, sebagai masalah yang lebih sulit untuk dibenahi, berkaitan dengan komitmen pihak manajemen perusahaan berkaitan dengan penerapan balanced scorecard. Perihal komitmen juga berhubungan erat dengan keinginan yang kuat dari manajemen untuk mengubah pola pikiran. Mengubah pola pikiran sebagaimana mengubah cara berpikir dan berperilaku adalah sangat sulit untuk dilakukan. Hal ini membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Tetapi tan pa memecahkan organizational defects terlebih dahulu, penerapan balanced scorecard akan menjadi sangat sulit. |
| Kata Kunci | : | Balanced scorecard; Implementation; Organizational; Defects |
| Lokasi | : | p. 88 |
| Terakreditasi | : | belum |