Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma
| Judul Artikel | : | PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN: PERGESERAN BAHASA DAERAH AKIBAT KONTAK BAHASA MELALUI PEMBAURAN |
|---|---|---|
| Judul Terbitan | : | LITERA (Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya) |
| ISSN | : | 1412-2596 |
| Bahasa | : | IND |
| Tempat Terbit | : | Yogyakarta |
| Tahun | : | 0000 |
| Volume | : | Vol. 5 Issue 1 0000 |
| Penerbit | : | Fakultas Bahasa mdan Seni Universitas Negeri Yogyakarta |
| Frekuensi Penerbitan | : | 1 tahun 2x |
| Penulis | : | Sulis Triyono |
| Abstraksi | : | Bahasa sebagai alat komunikasi selalu mengalami perkembangan. Perkembangan bahasa dapat berupa perubahan atau pergeseran. Pergeseran bahasa dapat muncul sebagai akibat adanya faktor kedwibahasaan atau kemultibahasaan yang berkembang di masyarakat. Oi Indonesia pada umumnya, untuk berkomunikasi sehari-hari masyarakat menggunakan lebih dari satu bahasa. Istilah ked wibahasaan (bilingualism) biasanya digunakan untuk kemam puan dan kebiasaan mempergunakan dua bahasa. Istilah kedwibahasaan sering juga disebut kegandabahasaan (multilingualism). Sebenamya, istilah kedwibahasaan dipakai untuk dua konsepsi yang berkaitan tetapi berbeda, yakni kemampuan mempergunakan dua bahasa dan kebiasaan memakai dua bahasa dalam pergaulan hidup. Istilah yang pertama berarti bilingualitas, sedangkan yang kedua berarti bilingualisme (Nababan, 1991). Beberapa ahli bahasa menyebut pola berdwibahasa ini dengan bilingualisme (Ervin & Osgood, 1965; Romaine, 1994), sedangkan Ferguson (1959) memakai istilah diglosia. Untuk membedakan kedua konsep antara bilingualime dan diglosia, Fishman (1972) menggunakan istilah bilingualisme dan bilingualitas. Oalam topik kedwibahasaan, sering digunakan istilah code-switching 'alih kode' dan code-mixing 'campur kode'. Code-switching terjadi apabila keadaan berbahasa menuntut penutur mengganti bahasa atau rag am bahasa yang sedang dipakai. Selanjutnya, code-mixing terjadi apabila sese orang mencampur dua bahasa atau ragam bahasa hanya oleh karena mudahnya dan bukan disebabkan oleh tuntutan keadaan berbahasa (N ababan, 1991). Pergeseran bahasa yang terjadi pad a hampir semua bahasa menandakan adanya dinamisasi bahasa yang digunakan masyarakat untuk berkomunikasi. Robin (1992) menjelaskan, setiap bahasa akan mengalami pergeseran atau perubahan yang berangsur-angsur, yang sering tidak tampak dalam suatu generasi. Pergeseran itu dapat terjadi secara teratur dan tidak menuntut adanya persyaratan-persyaratan khusus. Tulisan ini bertujuan untuk membahas hasil penelitian yang dilakukan Achmad Tolla dengan judul Pergeseran Bahasa Daerah Akibat Kontak Bahasa melalui Pembauran (Studi Kasus Masyarakat Transmigrasi Asal ]awa di Desa Sukamaju, Luwu Timur, Selawesi Selatan). Pembahasan difokuskan pad a teori dan metode yang digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian. |
| Kata Kunci | : | pergeseran bahasa daerah |
| Lokasi | : | P131 |
| Terakreditasi | : | belum |