JOURNAL

Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma

PENATAAN RUANG SAMPAH

Judul Artikel:PENATAAN RUANG SAMPAH
Judul Terbitan:Jurnal Kajian Teknologi
ISSN:1411-2698
Bahasa:IND
Tempat Terbit:Jakarta
Tahun:0000
Volume:Vol. 10 Issue 1 0000
Penerbit:Universitas Tarumanegara
Frekuensi Penerbitan:2x setahun
Penulis:J.M. Joko Priyono Santoso
Abstraksi:Pertumbuhan dan kepadatan kota sangat tergantung pada masyarakat yang ada di dalamnya sehingga menjadi kecirian kota tersebut. Bagaimana masyarakat akan menyikapi kepadatan tersebutlah kecirian kota tersebut terbaca. Pembangunan vertikal, horizontal, infill menjadi salah satu terpopuler dalam membangun kota dan mendorong percepatan kepadatan antara lain aktifitas, manusia, bangunan. Satu point kepadatan memberikan efek pada kepadatan semua sektor yang lebih luas termasuk sampah (sampah bangunan, sampah tnasyarakat, sampah limbah, sampah peraturanlperaturan sampah dan lain-lain), yang akan menurunkan daya dukung lingkungan. Daya dukung lingkungan memiliki keterbatasan. Limbah sampah berjumlah ratusan m31hari mengalir dari Jakarta menuju Bekasi, Depok, Tangerang yang sebelumnya tersebar di banyak titik di Jakarta tanpa kriteria yang pasti penempatannya. Posisi sampah melahirkan divisi-di~isi penanganan sampah bahkan dapat memperburuk mekanisme penyelesaian sampah. Sampah di air milik Dinas Pengairan, sampah di taman milik Dinas Pertamanan, sampah di [alan milik Dinas Kebersihan, sampah dalam gedung milik cleaning service dan karyawan gedung. Kerangka kerja perencanaan lingkungan kota sangat dibutuhkan, untuk mendapatkan konsep bagaimana menyelesaikan persoalan sampah-sampah di atas sehingga lingkungan perkotaan itu dapat mencapai sustainable. Partisipasi masyarakat di semua golongan dalam lingkunganlkompleks perumahan dalam bentuk R3 atau bentuk lain harus dibentuk dengan kesadaran yang tinggi, bahkan melebihi dibanding peraturan yang ada (karena peraturan yang berjenjang belum jelas) dan tidak mengandalkan TPA di luar Jakarta. Perbedaan gaya hidup melahirkan perbedaan dalam beretika llngkungan. Peran Pemerintah dan Developer dalam menjaga Sustainable Environment and Sustainable City tidak menunjukan adanya kemauan yang tulus karena dikalahkan oleh kompensasi. CSR bergeser menjadi bantuan yang profitable bukan murni kegiatan sosial. Dalam berbagai kondisi, tata ruang sampah hams ditetapkan secara menyeluruh dan berjenjang. Baik melalui skala III as, skala batas admistratif atau skala strata sosial (sampah konkrit, sampah bangunan bangunan sampah, sampah teknologi dan sampah-sampah virtuil). Pemaksaan yang dituangkan dalam bentuk UU, PERMEN, PERGUB sudah saatnya hams dilakukan tanpa dispensasi atau kompensasi demi mewujudkan Sustainable Environment and Sustainable City
Kata Kunci:Sampah; merubah; kesadaran; peraturan
Lokasi:P52
Terakreditasi:belum