JOURNAL

Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma

PENERAPAN TEKNOLOGI (PROTOTIPE) PENGOLAHAN AIR LAUT/ AIR PAYAU DI PULAU PALUE DAN PULAU SEMAU

Judul Artikel:PENERAPAN TEKNOLOGI (PROTOTIPE) PENGOLAHAN AIR LAUT/ AIR PAYAU DI PULAU PALUE DAN PULAU SEMAU
Judul Terbitan:Masalah Bangunan
ISSN:00254436
Bahasa:IND
Tempat Terbit:Bandung
Tahun:0000
Volume:Vol. 49 Issue 1 0000
Penerbit:Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman
Frekuensi Penerbitan:1 x 1 tahun
Penulis:Mohamad Tohir
Abstraksi:Pusat Litbang Permukiman, Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum mengaplikasikan hasillitbang berupa prototipe pengolahan air laut/air payau dengan sistem Reverse Osmosis (RO) dan sumber energi listrik sistem Photovoltaic (solar cell energy) di wilayah rawan dan langka air di Pulau Palue Kabupaten Sikka dan Pulau Semau Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Prinsip dasar teknologi penerapan prototipe pengolahan air payau proses Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) tipe Pusat Litbang Permukiman, adalah air baku air payau yang berasal dari sumur gali memanfaatkan penyaringan alami pori-pori tanah {infiltrasi galeri secara alami} dipompakan ke bak penampung air baku yang cukup besar dan terdiri dari beberapa bak yang sebelumnya dilakukan proses aerasi agar zat besi dan mangan yang larut dalam air baku dapat dioksidasi menjadi bentuk senyawa oksida besi atau mangan yang tidak larut dalam air sehingga akan terjadi /Jengendapan. Air payau dari sumur di kedua lokasi di Pulau Palue dan di Desa Bokonusan Pulau Semau diolah dengan menggunakan BWRO jenis flat sheet telah memenuhi baku mutu air minum. Kemampuan membran Reverse Osmosis mengefisiensikan penyisihan kadar salinitas (Cn dan TDS (Total Dissolved Solid) dalam air payau dengan menggunakan tekanan yang tersedia telah mampu menurunkan kadar salinitas (Cn dan padatan terlarut (TDS) dengan optimal. Membran Reverse Osmosis mampu menurunkan kadar salinitas (Cn dalam air payau sebesar 93,82% dengan penurunan kadar awal cr dari 1. 700 mg/l menjadi 104,97 mg/l dan padatan terlarut (TDS) sebesar 92,939% dengan penurunan kadar awal TDS dari 3.200 mg/l menjadi 226 mg/l. Penurunan TDS dan Cl ini terjadi pada tekanan berkisar 2,4 - 3,0 bar dan laju aut sebesas 0,5 l/detik. Air hasil olahan menunjukkan bahwa kadar salinitas (Cn dan padatan terlarut (TDS) pada air payau dan parameter lainnya sudah memenuhi baku mutu air minum.
Kata Kunci:Air payau; flat sheet membran; reverse osmosis; sistem photovoltaic.
Lokasi:P12
Terakreditasi:belum