Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma
| Judul Artikel | : | PENERJEMAHAN KUTIPAN DI DALAM KARYA SASTRA: MENJEMBATANI KESENJANGAN PENGETAHUAN SKEMATIS |
|---|---|---|
| Judul Terbitan | : | Jurnal Penerjemahan |
| ISSN | : | 23562196 |
| Bahasa | : | IND |
| Tempat Terbit | : | Jakarta Pusat |
| Tahun | : | 0000 |
| Volume | : | Vol. 4 Issue 1 0000 |
| Penerbit | : | Instansi Pembina Jabatan Fungsional Penerjemah Kementerian Sekretariat Negara |
| Frekuensi Penerbitan | : | 2 x 1 tahun |
| Penulis | : | Doni Jaya |
| Abstraksi | : | Penerjemahan sastra menantang karena penerjemah harus menyeimbangkan antara keakuratan dan keringkasan demi estetika. Salah satu jenis satuan paling menantang di dalam penerjemahan sastra adalah kutipan, terutama yang muncul tanpa keterangan yang memadai. Tantangannya terletak pad a divergensi antara skemata pembaca TSu dan TSa: pembaca TSu mampu mengenali sumber, makna, dan relevansi kutipan itu dengan konteks narasi, sedangkan pembaca TSa tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mene1aah strategi penerjemahan kutipan di dalam sebuah novel klasik, beserta alasan penerapan strategi itu dan dampaknya pada TSa. Sejumlah satuan terjemah berupa pasangan kutipan dan keterangan disajikan sebagai contoh. Data berupa sepuluh pasang TSu dan TSa yang diambil dari novel Dracula karya Bram Stoker yang diterjemahkan oleh Ny. Suwarni A. S. Analisis data menunjukkan bahwa kutipan diterjemahkan dengan strategi transferensi, transferensi dengan catatan kaki, padanan harfiah, parafrase, padanan fungsional, dan penghilangan, sedangkan keterangan diterjemahkan dengan strategi padanan harfiah, ekspansi, sinonim, dan penghilangan. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan utama. Pertama, penerjemahan kutipan didominasi oleh ideologi pelokalan yang bertujuan untuk mengurangi tingkat divergensi TSu. Kedua, setiap strategi memiliki dampak positif dan negatif pada TSa. Sebagai contoh, penghilangan dan parafrase meningkatkan koherensi dan kealamiahan TSa, tetapi menghilangkan identitas kutipan dan efek susastra yang dikandungnya. Sebagai simpulan, penerjemah kutipan di dalam karya sastra harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kesenjangan skematis, efek susastra, eksotisisme, koherensi, dan relevansi kutipan. |
| Kata Kunci | : | penerjemahan sastra; pengetahuan skematis; kutipan; pelokalan; pengasingan |
| Lokasi | : | P72 |
| Terakreditasi | : | belum |