Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma
| Judul Artikel | : | PENGUKURAN RESISTANSI TERMAL BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ALIRAN KALOR DALAM LINGKUNGAN TERKONDISI |
|---|---|---|
| Judul Terbitan | : | Jurnal Permukiman |
| ISSN | : | 19074352 |
| Bahasa | : | IND |
| Tempat Terbit | : | Bandung |
| Tahun | : | 0000 |
| Volume | : | Vol. 9 Issue 3 0000 |
| Penerbit | : | Pusat Litbang Permukiman, Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum |
| Frekuensi Penerbitan | : | 3 x 1 Tahun |
| Penulis | : | Fefen Suhedi |
| Abstraksi | : | Data sifat termal bahan bangunan diperlukan dalam perancangan maupun evaluasi kondisi eksisting bangunan gedung yang terkait dengan kenyamanan termal dan energi bangunan. Resistansi term al, konduktansi term al, dan konduktivitas termal adalah diantara parameter-parameter untuk menyatakan sifat termal bahan. Salah satu metode untuk menentukan nilai resistansi termal bahan bangunan adalah ASTM Cl155 yang menggunakan metode alirari kalor (heat flux) dengan pengambilan data secara in situ untuk mengevaluasi resistansi termal bahan. Kajian ini merupakan studi awal untuk menjajaki kemungkinan penggunaan instrumen pengukuran insitu dalam skala laboratorium. Pengukuran dilakukan dengan prinsip aliran kalor tetapi dilakukan di lingkungan yang terkontrol. Sebuah ruang pengukuran yang terkondisi telah dibuat yang terdiri dari kotak panas, kotak sampel, dan kotak dingin. Dua buah pemanas elektrik 500W digunakan untuk memanaskan udara di kotak panas, sedangkan udara di kotak dingin didinginkan menggunakan mesin pengondisi udara berkapasitas 5000 kBtu/jam. Sampel yang akan diukur diletakkan pada kotak sampel yang memisahkan kotak panas dan kotak dingin. Laju aliran kalor dan perbedaan temperatur permukaan sampel diukur menggunakan sistem instrumen TRSYSOl pada dua lokasi ukur. Eksperimen pengukuran resistansi termal dilakukan terhadap sampel fiber semen 6 mm, papan gypsum tipe standar tebal 9 mm, dinding bata merah teball00 mm, dan dinding bata ringan teball00 mm. Perhitungan resistansi termal dilakukan dengan metode penjumlahan sesuai ASTM C1155. Hasil pengukuran selama 24 jam diperoleh nilai perkiraan resistansi termal fiber semen adalah 0,029 m2.K/W, papan gypsum 0,068 m2.K/W, bata merah 0,246 m2.K/W, dan bata ringan 0,583 m2.K/W memenuhi persyaratan convergence ratio (CR) < 0,10 dan koefisien variansi V(Re) <10%. |
| Kata Kunci | : | Resistansi termal; transmitansi termal; konduktivitas termal; aliran kalor; bahan bangunan |
| Lokasi | : | P169 |
| Terakreditasi | : | belum |