Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma
| Judul Artikel | : | Pertumbuhan dan Produksi Habbatussauda (Nigella sativa L.) di Tiga Ketinggian di Indonesia |
|---|---|---|
| Judul Terbitan | : | JURNAL AGRONOMI INDONESIA (INDONESIAN JOURNAL OF AGRONOMY) |
| ISSN | : | 2085-2916 |
| Bahasa | : | IND |
| Tempat Terbit | : | BOGOR |
| Tahun | : | 0000 |
| Volume | : | Vol. 45 Issue 3 0000 |
| Penerbit | : | PERHIMPUNAN AGRONOMI INDONESIA (PERAGI) DAN DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA, FAKULTAS PERTANIAN |
| Frekuensi Penerbitan | : | 3 X 1 TAHUN |
| Penulis | : | Herlina, Sandra Arifin Aziz, Ani Kurniawati, dan Didah Nur Faridah |
| Abstraksi | : | Habbatussauda merupakan tanaman obat aromatik semusim yang umumnya tumbuh di daerah mediteranean dibawah suhu 20°C. Area penanaman habbatussauda yang sesuai di daerah tropis perlu dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan danproduksi Habbatussauda di tiga ketinggian wilayah tropika Indonesia. Percobaan dilaksanakan dari bulan Juni sampai Oktober 2015 di Kebun Percobaan IPB Leuwikopo, Dramaga (220 mdpl); Sukamantri, Ciapus (560 mdpl); dan Kebun Tanaman Obat Sari A lam, Ciwidey, Bandung (1,280 mdpl sebagai kontrol). Rancangan yang digunakan adalah petak tersarang duafaktor, ketinggian (220, 560, dan 1,280 mdpl) dan aksesi (India, Kuwait). Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, luas daun, indeks luas daun, nisbah luas daun, tebal daun; jumlah kapsul per tanaman, jumlah biji per kapsul, bobot 1,000 biji, jumlah biji per tanaman, dan bobot biji per tanaman. Data dianalisis dengan membandingkan persentase perbedaan setiap peubah di dataran rendah dan menengah dengan dataran tinggi menggunakan uji t-students. Hasil penelitian memperlihatkan jintan hitam dapat tumbuh dan berproduksi di dataran rendah dan menengah tropika Indonesia menggunakan aksesi India dan Kuwait. Penurunan tinggi tanaman sebesar 37.1% pada aksesi India dan 46.6% pada aksesi Kuwait di ketinggian 560 mdpl; sebesar 21.1% pada aksesi India dan 24.4% pada aksesi Kuwait di ketinggian 220 mdpl. Penurunan produksi sebesar 26.9% pada aksesi India dan 59.4% pada aksesi Kuwait di ketinggian 560 mdpl; sebesar 44.5 pada aksesi India dan 63.9% pada aksesi Kuwait di ketinggian 220 mdpl dibandingkan dengan dataran tinggi (1,280 mdpl) sebagai kontrol. |
| Kata Kunci | : | habbatussauda; karakter pertumbuhan dan produksi; ketinggian tempat |
| Lokasi | : | P323 |
| Terakreditasi | : | sudah |