Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma
| Judul Artikel | : | Praktek Monopoli dalam Tata Niaga Cengkih |
|---|---|---|
| Judul Terbitan | : | JURNAL PERSAINGAN USAHA |
| ISSN | : | 20870353 |
| Bahasa | : | IND |
| Tempat Terbit | : | Jakarta Pusat |
| Tahun | : | 0000 |
| Volume | : | Vol. 8 Issue - 0000 |
| Penerbit | : | |
| Frekuensi Penerbitan | : | |
| Penulis | : | Prof. Dr. Ir. H. Ahmad Ramadhan Siregar, MS. |
| Abstraksi | : | HARGA CENGKIH telah bervariasi cukup tajam sejak dekade 1990- an hingga tahun 2011. Pada tahun 1995, harga jual cengkih pada tingkat petani (farm gate price) Rp 2.000. hingga Rp 3.000 per kg. Kondisi ini terjadi pada saat distribusi cengkih diatur oleh lembaga tata niaga yang direstui pemerintah. Akibatnya sebagian petani melakukan penebangan pohon cengkih untuk diganti dengan tanaman lainnya. Petani lainnya memilih untuk menelantarkan pohon cengkihnya. Akibatnya produksi cengkih nasional menurun, sehingga harga cengkih kemudian meningkat secara perlahan. Harga cengkih akhirnya meningkat cukup tajam, sehingga pada tahun 2001 menjadi sekitar Rp 85.000 per kg. Selanjutnya harga cengkih berfluktuasi antara Rp 40.000 dan Rp 70.000 per kg. Fluktuatif harga terse but berlangsung cukup lama hingga Mei 2011. Harga pembelian cengkih pada bulan Maret 2011 sebesar Rp 50.000 per kg meningkat terus, hingga mencapai Rp 130.000 per kg pada bulan Mei 2011. Disparitas harga yang cukup besar dalam waktu singkat menimbulkan ketidakpastian bagi sejumlah pelaku usaha. Perusahaan tembakau kesulitan memperoleh cengkih dengan harga wajar. Sedangkan petani tidak memperoleh kepastian harga jual yang dapat memastikan perencanaan produksi dalam waktu panjang. Melihat adanya disparitas harga yang cukup besar, maka perlu melakukan analisis terhadap fluktuatif harga cengkih. Selanjutnya dapat diketahui pula sejauh mana terjadinya potensi persaingan usaha tidak sehat pada distribusi cengkih. Disparitas harga cengkih dalam kurun waktu tertentu cukup tinggi, sehingga dapat mempengaruhi biaya produksi pabrik rokok dan memberikan ketidakpastian usaha bagi petani dalam mengusahakan tanaman cengkih. "" Perbedaan harga cukup tinggi terjadi pada sistem distribusi cengkih sejak dari petani hingga ke pedagang pengumpul. Setiap titik distribusi berpotensi melakukan praktek monopoli seperti monopsoni dan predatory pricing. |
| Kata Kunci | : | |
| Lokasi | : | P25 |
| Terakreditasi | : | belum |