JOURNAL

Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma

Prediktor Lost To Follow Up dan Kematian pada Anak-Anak S12 Tahun, yang Menerima Terapi Anti-Retroviral pada Tahun Pertama di Rumah Sakit Pusat Rujukan di Bali

Judul Artikel:Prediktor Lost To Follow Up dan Kematian pada Anak-Anak S12 Tahun, yang Menerima Terapi Anti-Retroviral pada Tahun Pertama di Rumah Sakit Pusat Rujukan di Bali
Judul Terbitan:Public Health And Preventive Medicine Archive
ISSN:2303-1816
Bahasa:IND
Tempat Terbit:Bali
Tahun:0000
Volume:Vol. 4 Issue 2 0000
Penerbit:Sekretariat Public Health Medicine Archive (PHPMA)
Frekuensi Penerbitan:2 x 1 tahun
Penulis:s. Juergens,A.A.S. Sawitri1, K.D. Kumara, W.G. Artawan Eka Putra1, Tuti Parwati Merati
Abstraksi:Anak yang terinfeksi HIV dan sudah memperoleh terapi antiretroviral (ART) di Bali, jumlahnya cukup banyak, akan tetapi lost to follow up (LTFU) masih cukup substansial. LTFU dan kematian pada anak yang sedang dalam ART berbeda dan lebih kompleks dibandingkan dengan orang dewasa. Metode: Desain penelitian adalah retrospektif pada kohor sebanyak 138 anak HIV positif yang menerima ART di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar Bali antara Januari 2010 sampai Desember 2015. Analisis Kaplan-Meier digunakan untuk menggambarkan tingkat kejadian dan waktu median untuk kematian. Cox Proportional Hazard Model digunakan untuk mengidentifikasi prediktornya. Variabel yang dlanalisa adalah karakteristik sosio-demografis pasien, riwayat persallnan, pengasuh dan karakteristik klinis. Hasil: Mean usia ketika anak mulai terapi ARV adalah 3,21 tahun. Sebanyak 25% mengalami LTFU atau kematian dalam waktu 9,1 bulan sehingga tingkat kejadian 3,28 per 100 anak-bulan. Anak dengan Stadium WHO yang lebih tinggi saat memulai ART, mempunyai risiko untuk LTFU dan atau kematian. Varia bel yang dijumpai sebagai prediktor LTFU dan kematian adalah berat badan rendah ketika anak datang pertama kali ke rumah sa kit (AHR=O,90; 95%CI: 0,82- 0,99), sedangkan karakteristik sosio-demografis, riwayat persalinan, dan pengasuh tidak dijumpai sebagai prediktor. Simpulan: Karakteristik klinis dijumpai sebagai prediktor LFTU atau kematian pada anak dengan ART.
Kata Kunci:Loss to follow up; kematian; anak; ARV; Indonesia
Lokasi:P127
Terakreditasi:sudah