Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma
| Judul Artikel | : | Survei Perilaku Berisiko dan Perilaku Pencegahan Terinfeksi HIV di Lembaga Pemasyarakatan Maumere, Sikka, NTT |
|---|---|---|
| Judul Terbitan | : | Medika (Jurnal Kedokteran Indonesia) |
| ISSN | : | 0126-0901 |
| Bahasa | : | IND |
| Tempat Terbit | : | Jakarta |
| Tahun | : | 0000 |
| Volume | : | Vol. 39 Issue 11 0000 |
| Penerbit | : | PT. Medika Media Mandiri |
| Frekuensi Penerbitan | : | 12 x 1 tahun |
| Penulis | : | DANIEL PRASETYO, YULIANTY TUNGGARY, ASEP PURNAMA |
| Abstraksi | : | Lembaga Pemasyarakatan (LP) Maumere diperkirakan menjadi tempat berisiko tinggi penularan HIV karena perilaku berisiko para penghuninya. Studi ini mencoba mengukur karakteristik perilaku berisiko penghuni LP karena belum ada studi yang melakukannya. Survei cross-sectional dilakukan selama satu bulan di LP Maumere, melibatkan 98 responden. Mereka diwawancara di klinik LP. Pertanyaan yang diajukan meliputi karakteristik demografi, karakter spesifik, dan perilaku berisiko berupa penggunaan narkotika suntik, melakukan seks berisiko di dalam maupun luar LP, pembuatan tato, pemasangan aksesoris, dan berbagi alat cukur. Didapatkan 96,9% responden laki-laki, mayoritas berusia produktif (29 tahun), dan berpendidikan Sekolah Dasar (33,7%). Kasus narkotika 3,1% dan kasus lain 96,9%, dengan lama ditahan berkisar 1/4 – 84 1/2 bulan. Masa pidana 4 1/2 – 150 bulan. Sebanyak 71,4% responden memiliki pemahaman yang cukup tentang HIV, meskipun melakukan hubungan seks berisiko dan penggunaan jarum suntik. Perilaku berisiko yang dilakukan berupa hubungan seks berisiko (3,1%); pembuatan tato (5,1%); pemasangÂan aksesoris (12,2%); dan berbagi alat cukur (74,5%). Dua responden mengakui berhubungan seks berisiko dengan waria, seorang lainnya dengan wanita, dan tidak ada satu pun yang menggunakan kondom. Pemasangan aksesoris lebih populer dibandingkan tato (12,2% vs. 5,1%). Mayoritas dilakukan oleh teman warga binaan (58,3%), dan separuhnya berbagi jarum (50%) sedang tatto seluruhnya dilakukaÂn temannya dan 20 % berbagi jarum. Larangan petugas untuk membawa alat cukur baru merupakaÂn hambatan yang berarti. Kesimpulannya, penyuluhan, menyediakan jarum steril, mendatangkan tukang cukur, pemisahan ruangaÂn pria dan wanita, mungkin menurunkan risiko terkena HIV di LP Maumere. |
| Kata Kunci | : | HIV; perilaku beresiko; asesori; tatto |
| Lokasi | : | P844 |
| Terakreditasi | : | sudah |