JOURNAL

Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma

Vitrifikasi Berulang pada Zigot Mencit Stadium Pronukleus dan Embrio Tahap Blastosis

Judul Artikel:Vitrifikasi Berulang pada Zigot Mencit Stadium Pronukleus dan Embrio Tahap Blastosis
Judul Terbitan:Medika (Jurnal Kedokteran Indonesia) Tahun 2011
ISSN:0216-0901
Bahasa:IND
Tempat Terbit:Jakarta
Tahun:0000
Volume:Vol. 37 Issue 10 0000
Penerbit:PT. Grafiti Medika Pers
Frekuensi Penerbitan:12 x 1 tahun
Penulis:ARIE A. POLIM
Abstraksi:Tujuan: mempelajari pengaruh vitrifikasi pada zigot dengan kumulus dan tanpa kumulus serta vitrifik­asi berulang pada zigot stadium pronukleus yang mencapai stadium blastosis terhadap angka daya hidup, pembelahan, dan kualitas embrio. Desain: studi eksperimental. Tempat: laboratorium embriol­ogi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Hewan : Binatang mencit. Intervensi: dilakukan kriopreservasi zigot stadium pronukleus dengan atau tanpa kumulus dan vitrifiksi kedua pada zigot stadium pronukleus yang mencapai stadium blastosis. Hasil: dari 92 sampel didapatkan daya hidup pada stadium pronukleus yang dilakukan vitrifikasi pada zigot tanpa kumulus dibandingkan kumulus tidak berbeda bermakna (92,3% dan 80,8%), tanpa kumulus dibandingkan kontrol tidak ada perbedaan bermakna (92,3% dan 100%). Terdapat perbedaan bermakna pada daya hidup zigot antara kelompok vitrifikasi dengan kumulus dibandingkan kontrol (80% dan 100%), p=0,004. Perkembangan embrio pada kelompok vitrifikasi dibandingkan kontrol tidak terdapat perbedaan bermakna pada hari pertama sampai keempat (76,9% dan 95%); (69,2% dan 82,5%); (59,6% dan 77,5%); (48,1% dan 72,5%). Tidak ada perbadaan kualitas embrio pada hari pertama sampai keempat pada kelompok vitrifikasi dibandingkan kontrol (90% dan 100%); (91,7% dan 97%); (80,6% dan 93,5%); (76,0% dan 93,1%). Perkembangan blastosis pada kelompok vitrifikasi dan kontrol tidak berbeda (48,1% dan 72,5%). Viabilitas pasca-vitrifikasi dua kali pada blastosis tidak terdapat perbedaan dibandingkan vitrifikasi satu kali (84,2% dan 88,9%). Kesimpulan: pasca-vitrifikasi-warming, baik pada stadium pronukleus maupun blastosis memiliki viabilit­as yang cukup tinggi di atas 80%, angka daya hidup pada zigot stadium pronukleus dengan kumulus lebih rendah dibandingkan zigot tanpa kumulus, tidak didapatkan perbedaan secara statistik angka daya hidup, pembelahan, kualitas zigot dan perkembangan blastosis yang dilakukan vitrifikasi dibandingkan kontrol, tidak didapatkan perbedaan secara statistik angka daya hidup blastosis yang dilakukan vitrifikasi dua kali dibandingkan blastosis yang dilakukan vitrifikasi satu kali. Dengan demikian, metode vitrifikasi dapat digunakan secara klinis sebagai suatu metode yang terpilih, efektif, dan lebih ekonomis pada proses penyimpanan embrio.
Kata Kunci:vitrifikasi; warming; pronukleus; zigot; blastosis.
Lokasi:P678
Terakreditasi:sudah