ABSTRAKSI :
Rumah Roti Ciracas merupakan salah satu usah kecil menengah yang bergerak dalam memproduksi berbagai macam jenis roti yang melakukan proses produksi mulai dari hari senin sampai sabtu untuk memenuhi permintaan konsumen. Rumah roti ciracas baru berdiri sejak 2021 oleh karena itu penulis ingin meneliti bagaimana penilaian kelayakan usaha di rumah roti ciracas yang sedang dijalankan apakah usaha rumah roti ciracas dapat dikatakan layak atau tidak berdasarkan beberapa aspek yang meliputi aspek non finansial seperti aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen dan organisasi, aspek lingkungan dan aspek finansial dengan menggunakan metode net present value (NPV), payback period (PP), internal return of rate (IRR), dan break even point (BEP) (unit), break even point (BEP) (Rp), dan profitability index (PI).Tujuan dari analisis kelayakan usaha ini untuk mengidentifikasi kelayakan usaha rumah roti ciracas yang sedang berjalan sehingga dapat memperkecil risiko kerugian, mempermudah perencanaan dan melancarkan pelaksanaan usaha rumah roti ciracas, digunakan untuk mengetahui apakah mendapatkan keuntungan yang maksimal. Aspek pasar dan pemasaran membahas mengenai produk dan produksi, harga, dan distribusi, untuk setiap harinya memproduksi sebanyak 350 unit roti. Aspek teknis dan teknologi membahas mengenai lokasi usaha, bahan baku, teknologi yang digunakan yaitu semi modern, dan proses produksi. Aspek manajemen dan organisasi memiliki 5 orang karyawan. Aspek lingkungan yaitu berada di lingkungan yang strategis yaitu berdekatan dengan rumah warga, dapat dijangkau dengan mudah menggunakan transportasi, dekat dengan berbagai perseroan terbatas (PT), dekat dengan pasar, dan dekat dengan pemasok (supplier). Hasil analisis aspek finansial yaitu nilai net present value (NPV) sebesar Rp 317.146.366, nilai payback period (PP) yaitu 1 tahun 6 bulan 1 hari, nilai profitability index (PI) sebesar 1,39, internal rate of return (IRR) sebesar 26%, nilai BEP (Rp) tahun ke-1 sebesar Rp 234.586.643, dan tahun ke-2 sebesar Rp 237.158.817, dan nilai BEP (Unit) tahun ke-1 sebesar 61.669 unit, dan tahun ke-2 sebesar 61.873 unit. Berdasarkan hasil uji kelayakan dapat dikatakan rumah roti ciracas layak untuk dikembangkan.