Layanan penulisan ilmiah yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma
ANALISIS PENGARUH 1 GRAM RESIN FIBER PADA SPESIMEN ASTM 638 TIPE I DARI HASIL CETAK 3D PRINTING MELALUI TENSILE TEST
ABSTRAKSI :
Konsep 3D Printing telah muncul pada tahun 1970-an, tetapi percobaan pertama dilakukan pada tahun 1981. Percobaan 3D Printing pertama dicoba oleh Dr. Kodama untuk pengembangan teknik pembuatan rapid-prototipe. Dia adalah orang pertama yang mendeskripsikan pendekatan layer by layer untuk manufaktur, penciptaan untuk SLA (atau Stereolitografi): resin fotosensitif dipolimerisasi oleh sinar UV. 3D printing sendiri adalah bagian dari proses inovatif yang disebut manufaktur aditif, yang berarti produksi benda padat tiga dimensi dari file digital. Printer menggunakan semacam proses pelapisan, di mana satu lapisan ditambahkan setelah yang lain sampai Anda memiliki objek yang terbentuk sepenuhnya. Pada penulisan ini 3D printing digunakan untuk mencetak spesimen uji dengan standar ASTM D638 tipe I dengan tujuan pengujian menggunakan uji tarik, material cetak yang dipakai yaitu filamen PLA+ berdiameter 1,75 mm yang suhu lelehnya sekitar 205°C-225°C. Spesimen dengan ketebalan 7 mm dan panjang 165 mm memerlukan waktu cetak ± 1 jam, rongga pada spesimen diisi dengan resin dan 1 gram fiber. Pengujian ini bertujuan agar mengetahui pengaruh 1 gram fiber pada spesimen hasil cetak 3D printing melalui uji tarik dan agar mengetahui perbedaan hasil spesimen yang diisi dengan 1 gram fiber dan 0,5 gram fiber. Setelah dilakukan pengujian didapatkan selisih nilai max load sebesar 13,46 N dengan nilai max load pada fiber 1 gram sebesar 1210,3 N dan fiber 0,5 gram sebesar 1196,82 N. Didapatkan juga perbedaan tegangan 0,4 N/mm2 dengan tegangan pada fiber 1 gram sebesar 13,3 N/mm2 dan pada fiber 0,5 gram sebesar 12,9 N/mm2, serta selisih regangan yang didapatkan yaitu 0,002 dengan nilai regangan fiber 1 gram 0,042 dan nilai regangan fiber 0,5 gram sebesar 0,044.