ABSTRAKSI :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kinerja, fleksibilitas, dan skalabilitas antara database relasional (SQL) dan non-relasional (NoSQL) dalam konteks pembacaan meteran di perusahaan listrik negara. Sebagai penyedia layanan energi yang besar, perusahaan listrik negara menghadapi tantangan dalam menyimpan dan mengelola data yang sangat besar dan kompleks. Pada saat meteran dibaca, data yang terkumpul mencakup berbagai informasi seperti detail pelanggan, waktu pembacaan, tingkat konsumsi, dan banyak lagi. Oleh karena itu, memilih sistem basis data yang tepat menjadi sangat krusial untuk memastikan ketersediaan data secara real-time, kemampuan untuk mengakomodasi pertumbuhan data yang cepat, dan kinerja sistem yang optimal. Setelah penelitian dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa MongoDB, sebagai contoh dari database NoSQL, unggul dalam hal performa proses insert, select, dan delete dibandingkan dengan MySQL, yang merupakan contoh dari database SQL. Hal ini disebabkan oleh fleksibilitas arsitektur MongoDB yang memungkinkan pengelolaan data beragam dalam skala besar dengan lebih efisien. Di sisi lain, MySQL menunjukkan keunggulan dalam proses delete, berkat strukturnya yang lebih terorganisir, sehingga memungkinkan pengelolaan data secara efisien dalam skema yang lebih tradisional. Tidak hanya itu, MongoDB menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam menyimpan data dengan berbagai struktur, yang memudahkan penyesuaian terhadap perubahan kebutuhan bisnis, sementara MySQL lebih terbatas dalam hal ini. Kemudian, dari perspektif skalabilitas, MongoDB juga lebih unggul karena kemampuan sharding-nya, yang memungkinkan distribusi data secara horizontal di berbagai server, membuatnya lebih cocok untuk menangani volume data yang besar dan permintaan yang tinggi. Berdasarkan temuan ini, MongoDB dinilai sebagai pilihan yang lebih tepat untuk aplikasi pembacaan meteran di perusahaan listrik negara. The objective of this study is to compare the performance, flexibility, and scalability of relational (SQL) and non-relational (NoSQL) databases in the context of meter reading at Electrical City. As a large energy service provider, Electrical City faces challenges in storing and managing vast and complex data. During meter readings, the collected data includes various information such as customer details, reading times, consumption levels, and more. Therefore, selecting the appropriate database system is crucial to ensure real-time data availability, the ability to accommodate rapid data growth, and optimal system performance. The research findings indicate that MongoDB, as an example of a NoSQL database, outperforms MySQL, a representative of SQL databases, in terms of insert, select, and delete operations. This advantage is attributed to MongoDB's flexible architecture, which allows for more efficient management of diverse data on a large scale. On the other hand, MySQL excels in delete operations due to its more organized structure, enabling efficient data management in traditional schemas. Moreover, MongoDB offers greater flexibility in storing data with various structures, making it easier to adapt to changing business needs, whereas MySQL is more limited in this regard. From a scalability perspective, MongoDB also proves superior due to its sharding capability, which allows for horizontal data distribution across multiple servers, making it more suitable for handling large volumes of data and high demand. Based on these findings, MongoDB is deemed the more appropriate choice for meter reading applications at Electrical City.