Layanan penulisan ilmiah yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma
GAMBARAN LONELINESS PADA PEREMPUAN DEWASA AWAL YANG MEMILIKI KECENDERUNGAN HYPERSOMNIA
ABSTRAKSI :
Hypersomnia merupakan kelainan tidur yang ditandai dengan durasi tidur yang cukup lama. Hypersomnia umumnya dialami oleh lansia atau seseorang yang memiliki penyakit kronis. Kelainan tidur ini jarang dialami oleh seseorang yang berada diusir produktif atau usia dewasa awal. Pada penelitian ini kelainan tidur hypersomnia dialami oleh perempuan dewasa awal. Subjek merupakan perempuan dewasa awal yang berusia 21 tahun yang memiliki kecenderungan hypersomnia yang telah dirasakan sejak tahun 2020. Durasi tidur subjek adalah 10 hingga 12 jam dalam sehari. Loneliness atau kesepian menjadi salah satu faktor subjek mengalami hypersomnia. Loneliness dibagi menjadi dua dimensia yaitu emotional loneliness dan social loneliness. Emotional loneliness dapat disebabkan oleh kurangnya hubungan intim dengan orang terdekat dan social loneliness dapat terjadi karena individu sulit bergaul serta tidak memiliki banyak orang yang dapat dipercaya. Dalam meneliti permasalah subjek, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara semi terstruktur serta observasi. Significant other pada penelitian ini adalah teman dekat subjek yang telah mengenal subjek sejak sekolah dasar. Hasil yang didapat dari penelitian ini kecenderungan hypersomnia yang dialami subjek disebabkan oleh kesepian secara emosi dan secara sosial namun dimensi social loneliness lebih mendominasi. Subjek cenderung mengalami social loneliness karena subjek merupakan individu yang sulit bergaul, tidak bergabung dalam organisasi, dan diam jika berada dilingkungan baru. Tidur menjadi strategi subjek untuk mengurangi kesepian yang dialaminya.