Layanan penulisan ilmiah yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DAN PROBLEM SOLVING PADA MAHASISWA YANG MENGIKUTI ORGANISASI BEM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA
ABSTRAKSI :
Dalam menjalani organisasi BEM Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma, tentunya tidak akan berjalan sebagaimana mestinya, akan ada konflik di dalamnya karena setiap anggotanya dituntut untuk bisa menyatukan pikiran dan gagasan demi kelancaran organisasi, mengingat BEM Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma mempunyai banyak program kerja. Dalam mengatasi konflik yang ada, anggota BEM Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma memerlukan kemampuan problem solving yang baik agar konflik-konflik tersebut dapat terselesaikan dengan baik dan efektif. Agar proses problem solving bisa berjalan dengan baik, salah satu hal yang harus dimiliki oleh anggota adalah kecerdasan emosi, karena kecerdasan emosi merupakan kemampuan menggunakan emosi secara efektif dalam mengelola diri sendiri maupun mempengaruhi hubungan individu dengan orang lain secara positif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan antara kecerdasan emosi dan problem solving pada mahasiswa yang mengikuti organisasi BEM Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan skala TEIQUE-SF dan skala PSI. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti BEM Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment pearson dengan bantuan aplikasi SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara kecerdasan emosi dan problem solving dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,01) dan nilai pearson correlation sebesar 0,758. Arah hubungan positif dapat diartikan semakin tinggi kecerdasan emosi maka semakin tinggi pula problem solving. Sebaliknya, semakin rendah kecerdasan emosi maka semakin rendah pula problem solving pada mahasiswa yang mengikuti BEM Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma