Layanan penulisan ilmiah yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma
Hubungan Perilaku Merokok terhadap Gastroesophageal Reflux Disease Berdasarkan GERD-Q pada Pegawai Laki-Laki Usia 20-65 Tahun di Rumah Sakit Jantung Jakarta
ABSTRAKSI :
Rokok memiliki banyak zat yang berbahaya bagi kesehatan tubuh, contohnya nikotin. Salah satu penyakit akibat dari merokok, yaitu Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). GERD adalah timbulnya berbagai gejala yang mengganggu dengan melibatkan esofagus, faring, laring, dan saluran nafas akibat reflux isi lambung ke dalam esofagus. Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat merelaksasikan Lower Esophageal Sphincter (LES) di esofagus yang lebih rendah posisinya. Hal tersebut membuat asam lambung reflux (naik ke atas) dan menyebabkan heartburn (sensasi dada seperti terbakar). Akibat nikotin terjadi juga peningkatan HCl disertai dengan menurunnya sekresi saliva (bikarbonat), sehingga kemampuan untuk menetralkan asam akan sangat rendah dan risiko reflux isi lambung menjadi sangat tinggi. Tujuan dari penelitan ini adalah menganalisis hubungan perilaku merokok terhadap Gastroesophageal Reflux Disease berdasarkan GERD-Q pada pegawai laki-laki usia 20-65 tahun di Rumah Sakit Jantung Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 80 pegawai laki-laki yang dipilih dengan teknik nonprobability sampling. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner melalui google form. Data dianalisis dengan SPSS for Window versi 25 menggunakan uji Chi Square dan uji alternatif Fisher. Hasil penelitian menunjukkan 15,0% pegawai kemungkinan menderita GERD dan 85,0% kemungkinan tidak menderita GERD. Hasil uji menunjukkan tidak terdapat hubungan karakteristik usia terhadap Gastroesophageal Reflux Disease berdasarkan GERD-Q (p 1,00) serta terdapat hubungan perilaku merokok (p 0,030, OR 4,55), usia pertama kali merokok, klasifikasi perokok berdasarkan jumlah rokok yang dihisap dalam satu hari (p 0,028), dan jenis rokok terhadap Gastroesophageal Reflux Disease berdasarkan GERD-Q (p 0,010).