ABSTRAKSI :
Setiap individu mampu menentukan pilihan hidupnya menurut apa yang dianggap sesuai dan terbaik baginya, termasuk keputusan seorang pria yang memilih menjadi gay. Gay adalah pria yang memiliki ketertarikan erotik, psikologis, emosional, dan sosial kepada pria. Risiko yang kerap ditemui oleh gay ketika berinteraksi dengan lingkungan adalah penolakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan pria dewasa awal menjadi gay, mengetahui gambaran kebahagiaan gay dewasa awal yang dilihat melalui keutamaan dan kekuatan, serta mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan adanya kebahagiaan. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam karena wawancara terebut lebih seperti percakapan sehari-hari, dan observasi non-partisipan karena peneliti tidak ikut ambil bagian dalam kehidupan subjek. Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua orang, dengan karakteristik pria dewasa awal (22 tahun) dan yang telah menjadi gay selama minimal satu tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan pria dewasa awal menjadi seorang gay disebabkan oleh faktor lingkungan. Tingkat kebahagiaan tertinggi dialami oleh subjek pertama, lalu diikuti oleh subjek kedua. Subjek pertama bahagia karena karakteristik kekuatan menonjol pada kecerdikan dan orisinalitas, kebaikan dan kemurahan hati, apresiasi terhadap keindahan, sikap main-main dan rasa humor. Sementara itu, kekuatan yang menonjol pada subjek kedua adalah pertimbangan kritis, rajin dan tekun, serta integritas. Secara umum kedua subjek merasa bahagia menjadi gay dikarenakan memiliki penerimaan diri yang cukup tinggi, merasa memiliki kelebihan, menunjukkan optimisme yang tinggi, dan lebih terbuka terhadap orang lain. Faktor yang menyebabkan adanya kebahagiaan pada kedua subjek adalah faktor kehidupan sosial, religiusitas, dan kepribadian. Kata Kunci: Kebahagiaan (happiness), gay, pria dewasa awal