ABSTRAKSI :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana seorang karyawan bengkel dapat merasakan kepuasan kerja yang diperoleh dari hasil kerjanya dan mengetahui faktor-faktor apa yang membuat karyawan bengkel merasa puas pada pekerjaannya. Karyawan atau tenaga kerja yang bekerja di suatu perusahaan atau organisasi diharapkan dapat bekerja pada tingkat kapasitas penuh dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, sebaliknya karyawan tidak akan bekerja pada tingkat kapasitas penuh apabila tidak merasa puas terhadap pekerjaannya, dengan kata lain kepuasan kerja akan membentuk sikap dan perilaku karyawan yang positif terhadap pekerjaannya (Riyono, 1996). Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaan yang telah dilakukannya saat bekerja. Dimana ketika individu memiliki sikap terhadap pekerjaannya dengan sudut pandang positif maka ia akan menunjukan sikap positif terhadap pekerjaannya, dimana sikap dipengaruhi oleh hal-hal seperti anggota kelompok dan termasuk perusahaan (Menurut Robbins, 1996) Karyawan memandang kepuasan kerja tersebut dapat meningkatkan kemampuan kerjanya dalam melakukan pekerjaan di bengkel. Bagi karyawan yang telah berhasil melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya dengan baik maka akan diberikan kompensasi, yang merupakan salah satu fungsi terpenting sebagai pemberian penghargaan yang adil dan layak terhadap para karyawan yang telah bekerja dengan baik dan untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah individu yang bekerja di sebuah bengkel motor pribadi, yang kemudian disebut sebagai karyawan bengkel. Dengan karekteristik sebagai berikut : Individu berjenis kelamin pria, berstatus sebagai karyawan bengkel motor pribadi. Subjek berjumlah satu orang dan dua significant other. Dalam penelitian ini peneliti melakukan metode pengambilan data dengan metode observasi dan wawancara, berdasarkan pedoman yang telah disusun sebelumnya di tahap awal. Setelah data diperoleh, maka analisis adalah langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti, peneliti melakukan beberapa prosedur untuk mengolah data yang didapat untuk dijadikan informasi yang nantinya akan dihubungkan dengan teori yang melatar belakangi. Pengolahan data hasil wawancara dapat dilakukan dengan pencatatan hasil wawancara menyeluruh (verbatim), analisis hasil wawancara dengan coding, serta pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan dari hasil wawancara tersebut. Peneliti juga menggunakan tema-tema yang di dapatkan dari hasil wawancara terhadap subjek, significant other 1 dan significant other 2. Selanjutnya dilakukan pengkodingan terbuka (open coding) dari hasil wawancara untuk mendapatkan kategori-kategori masing-masing tema. Setelah menghasilkan kategori-kategori tersebut, maka akan dilakukan koding aksial (axial coding) dengan mengembangkannya menjadi kategori-kategori yang saling berhubungan. Kemudian akan dilakukan koding selektif (selective coding) dengan menyeleksi kategori-kategori yang sesuai untuk menjawab pertanyaan penelitian dan memvalidasi hubungan tersebut. Berdasarkan keseluruhan hasil dan pembahasan dalam penelitian didapatkan kesimpulan bahwa subjek merasa puas pada pekerjaannya, karena gaji yang diberikan. Adanya bonus dan uang tip, selain itu dengan hasil kerja yang dan prestasi yang dimiliki subjek. Adanya pengawasan yang dilakukan atasan terhadap subjek, adanya tanggung jawab yang diberikan kepada subjek, keadaan lingkungan dan kondisi fisik tidak mempengaruhi kinerja subjek dalam bekerja. Gambaran subjek dalam merasakan kepuasan kerja dari hasil kerjanya, karena subjek mempunyai kemampuan kerja yang baik. Potensi yang dimilikinya, pekerjaan yang diselesaikan dengan baik. Hubungan yang baik dengan rekan kerja, dan adanya perhatian atasan membuat subjek puas dari hasil kerjanya.