REPOSITORY

Layanan penulisan ilmiah yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma

MEMPELAJARI LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGIDENTIFIKASI PEMBOROSAN (WASTE) PADA PRODUK SYRINGE 1 ML DI PT NIPRO INDONESIA JAYA

ABSTRAKSI :
Secara umum tujuan suatu industri manufaktur adalah untuk memproduksi suatu produk yang berkualitas dengan harga yang kompetitif agar dapat bersaing dengan perusahan lain dan dapat memperoleh keuntungan secara maksimal, tetapi banyak faktor yang mempengaruhi kualitas dan tingginya harga dari suatu produk atau barang yang dihasilkan. PT Nipro Indonesia Jaya merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan alat kesehatan, pada PT Nipro Indonesia Jaya terdapat beberapa waste atau pemborosan yang sering terjadi seperti terlalu jauhnya jarak dari satu proses ke proses lainnya sehingga mengakibatkan banyaknya waktu yang terbuang, banyaknya produk yang reject dan terdapat aktivitas yang tidak mempunyai nilai tambah (non value added activities). Lean manufacturing merupakan suatu konsep yang digunakan untuk mengindentifikasi dan meminimasi waste atau pemborosan dengan memaksimalkan aktivitas yang bernilai tambah (value added activities). Berdasarkan pengamatan dan penilitian ditemukan 4 dari 7 pemborosan yang terjadi pada proses produksi syringe 1 ml pada PT Nipro Indonesia Jaya dengan tujuan untuk menekan atau bahkan bisa mengurangi kegiatan atau aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value added activity). Proses produksi produk Syringe 1 ml di PT Nipro Indonesia Jaya diawali dengan proses pengolahan bahan baku pada mesin injection, kemudian part-part yang telah selesai diolah akan dirakit pada mesin needle assy dan assy dan printing. Setelah proses perakitan selesai langkah selanjutnya adalah proses blister yaitu proses pengemasan produk menggunakan nylon film dan sterile paper, kemudian setelah dikemas produk akan di packing ke dalam inner box dan juga outer box. Proses selanjutnya produk akan disterilisasi yang bertujuan untuk menghilangkan mikroorganisme yang melekat pada produk maupun kemasan produk tersebut. Terdapat dua macam proses sterilisasi yaitu dengan ETO (Ethlyne Oxide) dan juga dengan E-beam (Electron beam). Pemborosan yang terjadi pada produk syringe 1 ml selama proses produksi di PT Nipro Indonesia Jaya terdiri atas 4 pemborosan (waste). Pemborosan tersebut diantaranya pemborosan transportasi (transportation), pemborosan menunggu (waiting), pemborosan proses berlebih (over process) dan pemborosan kecacatan produk (defect). Aktivitas yang memiliki value added selama proses produksi produk syringe 1 ml adalah sebesar 42,28 % dari total production lead time, essential non-value added sebesar 49,64 %, dan non-value added yang sama sekali tidak memiliki nilai tambah sebesar 8,08 %. Faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi pemborosan (waste) pada proses produksi pembuatan syringe 1 ml seperti terlalu jauhnya jarak pada gudang bahan baku ke mesin injection, menunggu part yang diproses pada mesin injection, proses tambahan yang tidak perlu dan sering terjadinya masalah pada mesin.
NOMOR INDUK :
FTI/ID/SSM/01363/2018
PEMBIMBING :
Dr. Ir. Agus Sulaksono, MMSI., MT.
TANGGAL SIDANG :
06/12/2017
TANGGAL PENYERAHAN :
17/01/2018
JENIS PENULISAN :
PENULISAN ILMIAH JENJANG S1 (SETARA SARJANA MUDA / SSM)
BERKAS PENULISAN
COVER PENULISAN
PERNYATAAN ORIGINALITAS & PUBLIKASI
PARAF & STEMPEL LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAKSI (BAHASA INDONESIA)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN DAN DOKUMEN LAIN