REPOSITORY

Layanan penulisan ilmiah yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma

Mempelajari Pengaplikasian Proses Produksi Just In Time Rangka Kijang Innova pada Departement Pengecatan di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Karawang Plant

ABSTRAKSI :
Proses produksi merupakan salah satu kegiatan yang umum dilakukan dalam sebuah perusahaan baik yang berskala kecil sampai yang besar. Proses produksi sangat penting untuk dipelajari dan terus dikembangkan karena pada kegiatan tersebutlah nilai tambah diberikan pada suatu material. Seiring dengan perkembangan teknologi dan infrastruktur. Metode just in time mulai digunakan untuk menekan biaya dan menuju zero inventory. Just in time merupakan suatu metode proses produksi yang diperkenalkan oleh PT. Toyota Motor Corporation. Metode yang menitikberatkan pada ketepatan jumlah produksi yang sesuai dengan yang dibutuhkan, pada saat yang dibutuhkan, dan jenis yang dibutuhkan, sehingga sistem persediaan dapat di minimalisir atau bahkan dihilangkan. Karawang Plant adalah salah satu lokasi pabrik otomotif milik PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Karawang Plant melakukan beberapa kegiatan produksi yang dilengkapi dengan teknologi tinggi dan telah memanfaatkan sistem robotic. Kegiatan produksi yang dilakukan adalah pencetakan (stamping), pengelasan, pengecatan, perakitan, dan pengendalian kualitas secara keseluruhan dari produk yang dibuat. Proses produksi yang dilakukan pada divisi pengecatan secara garis besar dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu proses pre-treatment, proses pelapisan antikarat dan dasar warna (surface), proses pengecatan bagian luar (top coat), serta yang terakhir proses finishing. Kanban dijadikan sistem komunikasi yang menunjang jalannya proses produksi tersebut. Kanban berisikan perintah produksi pada masing-masing unit yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Masalah yang dihadapi adalah adanya unit yang salah warna atau memiliki perbedaan warna antara bagian inner dengan bagian outer. Hal ini terjadi karena dalam penginputan data kanban terpecah menjadi dua yaitu penginputan secara automatis dan secara manual. Saran yang dapat diberikan adalah dengan perancangan ulang tempat kanban warna yang digunakan dalam pemberian informasi untuk proses pengecatan bagian inner. Hal ini dimaksudkan agar terjadinya proses inpeksi atau pemeriksaan dari operator secara berulang kali untuk memastikan ketepatan penginputan antara barcode dan kanban warna, sehingga dapat meminilaisir kesalahan yang terjadi.
NOMOR INDUK :
PEMBIMBING :
Emirul Bahar, SSi, MT, AAAIJ
TANGGAL SIDANG :
22/02/2012
TANGGAL PENYERAHAN :
01/03/2012
JENIS PENULISAN :
PRESENTASI
BERKAS PENULISAN