ABSTRAKSI :
ABSTRAKSI Felia Stassy Wiratna (32416771) MEMPELAJARI PERENCANAAN PRODUKSI PRODUK WHITE SEPARATOR TIPE S30508CG PADA PT SEPINDO PERDANA. Penulisan Ilmiah, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, 2020. Kata Kunci: Proses Produksi, Perencanaan Produksi, Separator, PT Sepindo Perdana. (xii + 44 + Lampiran) Perencanaan produksi adalah perencanaan mengenai tenaga kerja, bahan, mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang pada periode tertentu di masa mendatang sesuai dengan yang diperkirakan atau diramalkan. Perencanaan produksi dilakukan agar perusahaan dapat mengatur serta merencanakan persediaan produksi akan sesuai dengan permintaan yang ada, waktu penyerahan produk dapat tepat waktu, serta biaya produksi menjadi minimum. Tanpa adanya rencana produksi yang baik, maka tujuan perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen tidak akan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Perencanaan produksi dipelajari dan diamati pada PT Sepindo Perdana untuk produk white separator tipe S30508CG. Separator accu merupakan salah satu komponen utama yang berfungsi sebagai sekat diantara plat positif dan negatif dari accu pada kendaraan motor dan mobil. Sistem produksi perusahaan yaitu make to order atau melakukan produksi setelah adanya pesanan konsumen. Proses produksi produk white separator tipe S30508CG menggunakan dua jenis mesin yaitu hot melt machine dan cutting machine. Proses produksi dimulai dari penerimaan bahan baku yang dibawa dari gudang bahan baku, pemeriksaan bahan baku, proses penempelan synthetic pulp dengan glass mat menggunakan lem hot melt, pemotongan menjadi long cutting, pemeriksaan long cutting, pemotongan menjadi separator, pemeriksaan separator, pengemasan kedalam box, dan kemudian box dibawa ke gudang barang jadi. Perencanaan produksi pada PT Sepindo Perdana dibagi menjadi rencana produksi bulanan dan rencana produksi harian. Perusahaan menetapkan safety stock minimal sebanyak 75?ri order dengan pertimbangan permintaan customer yang mendadak, kerusakan mesin produksi, human error, dan keterlambatan kedatangan bahan baku yang diimpor dari Jerman, Jepang, dan Filipina. Perencanaan produksi diawali dengan penerimaan order berupa jadwal pengiriman yang menunjukkan jumlah pcs order selama satu bulan untuk semua tipe produk, lalu selanjutnya order dievaluasi mengenai ketersediaan stock, jika stock mencukupi maka dilakukan pengiriman, jika stock tidak mencukupi maka bahan baku akan dievaluasi, jika bahan baku tidak mencukupi maka dilakukan permintaan pembelian bahan baku, jika bahan baku mencukupi maka dibuat rencana produksi bulanan yang berisi informasi jenis dan jumlah bahan baku yang akan digunakan selama satu bulan untuk semua tipe produk, lalu selanjutnya dibuat rencana produksi harian yang berisi informasi tipe separator apa saja yang harus diproduksi pada hari tersebut, jumlah box yang harus diproduksi, kekurangan box, beserta mesin-mesin yang akan digunakan, dan kemudian melakukan pencatatan bulanan dan harian serta merarsipkannya. DAFTAR PUSTAKA (2002-2015)