ABSTRAKSI :
PT Mulia Aroma Indonesia melakukan kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan dengan cara mengubah bahan mentah menjadi menjadi sebuah produk jadi, namun dalam kegiatan produksi produk tersebut masih ditemukan kualitas produk yang tidak sesuai dengan Standar Operasional Produksi (SOP) sehingga menyebabkan berkurangnya keuntungan yang di dapatkan sehingga perlu dilakukannya pengendalian kualitas. Salah satu produk yang di hasilkan oleh PT Mulia Aroma Indonesia yaitu Oil Diffuser. Tujuan dari penulisan ini ada 2 yaitu untuk mempelajari proses produksi dari produk Oil Diffuser pada PT Mulia Aroma Indonesia dan untuk mempelajari pengendalian kualitas untuk produk Oil Diffuser pada PT Mulia Aroma Indonesia. Proses produksi produk Oil Diffuser dimulai dari persiapan bahan baku, penimbangan bahan baku, penuangan bahan baku sesuai takaran, pencampuran senua bahan baku, pengisian ke dalam botol, dan pengemasan. Proses pengendalian kualitas pada produk Oil Diffuser adalah pengendalian kualitas bahan baku, pengendalian kualitas proses produksi dan pengendalian kualitas barang jadi. Pengendalian kualitas bahan baku dilakukan melalui pemeriksaan kriteria seperti keasaman (pH), kadar air, kebersihan, ukuran partikel, kadar zat terlarut, kadar logam berat, kelarutan, stabilitas, dan keaslian. Alat-alat seperti pH meter, alat pengukur kadar air, mikroskop, spektrometer, dan tes laboratorium digunakan untuk memastikan kualitas bahan baku. Pengendalian kualitas proses produksi melibatkan tahapan pemeriksaan kualitas selama proses produksi oil diffuser, termasuk penimbangan bahan baku, pencampuran bahan baku, pengujian stabilitas, pengemasan, dan pemeriksaan fisik dan fungsional. Alat-alat seperti timbangan, alat pengukur kuantitatif, dan uji stabilitas digunakan dalam pengendalian kualitas proses produksi. Pengendalian kualitas barang jadi dilakukan untuk memastikan bahwa produk oil diffuser yang siap dijual kepada pelanggan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Pemeriksaan kualitas dilakukan terhadap fungsi, desain, kualitas material, kebersihan, pengendalian suhu, kapasitas, keaslian, keamanan, label dan informasi, serta kemasan. Alat-alat seperti pengujian pengoperasian, inspeksi visual, tes laboratorium, dan pengukuran berat digunakan dalam pengendalian kualitas barang jadi. PT Mulia Aroma Indonesia mengkategorikan jenis-jenis kecacatan pada produk oil diffuser, termasuk masalah terkait warna, wangi, ukuran, botol, kebersihan, dan fungsionalitas. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi penyebab reject serta memberikan solusi perbaikan yang sesuai.