Layanan penulisan ilmiah yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma
PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN DI PT. BENGAWAN MAJU BERSAMA DENGAN METODE SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR) DAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ABSTRAKSI :
Pada saat ini perusahaan banyak bekerja keras dalam meningkatkan daya saing melalui penyesuaian produk, peningkatan kualitas, penekanan biaya, dan kecepatan respon terhadap pasar. Saat ini konsumen juga memberikan tekanan tambahan pada rantai pasokan. Kinerja perusahaan merupakan tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan Pengukuran kinerja yang efektif mampu mengungkapkan penyesuaian apa yang diperlukan dalam aliran rantai pasok. Penyesuaian yang dilakukan oleh rantai pasok akan meningkatkan kinerja manajemen rantai pasok, meningkatkan kerja sama yang efektif antara perusahaan dengan pemasok dan pelanggan untuk melancarkan rantai pasok menunjukkan adanya proses yang interaktif. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaian atas aktivitas, perencanaan dan pengendalian. Kekurangan tersebut terjadinya ketidakmampuan perusahaan memenuhi order diluar rencana, produk tidak sesuai dengan permintaan, keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen, dan keterlambatan pengiriman bahan baku dari supplier. Upaya yang dapat dilakukan dengan cara melakukan peningkatan kinerja supply chain management (SCM) yang meliputi berbagai kegiatan pembelian bahan baku dari supplier, kegiatan produksi, dan pendistribusi ke pelanggan. Dalam mengatur proses aliran material dari hulu ke hilir, maka PT. Bengawan Maju Bersama tidak lepas dari kegiatan supply chain (rantai pasok). Pengukuran kinerja digunakan dengan Model SCOR dan pembobotan masing – masing indicator kinerja digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Tahap pengukuran kinerja supply chain mempertimbangkan model pengukuran kinerja yang dilakukan selama ini. Penyesuaian pengukuran kinerja supply chain memperoleh suatu sistem pengukuran kinerja yang tepat untuk perusahaan. Sistem pengukuran kinerja dibuat memiliki tingkat validitas yang tinggi. Validasi dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Pembentukan model ini dilakukan proses wawancara dan kuesioner dengan pihak perusahaan. Pembobotan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepentingan dan kontribusi masing – masing kinerja terhadap nilai kinerja supply chain perusahaan. Proses perhitungan nilai kinerja Supply Chain dan penyusunan skala indikator dengan proses normalisasi dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Tahap analisa terhadap pencapaian kinerja selama proses penelitian dan analisa perbaikan yang potensial dari indikator kinerja yang memiliki skor yang rendah, namun memiliki bobot yang tinggi.