Layanan penulisan ilmiah yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma
PENINGKATAN KINERJA BUNDARAN DENGAN METODE MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA (MKJI) 1997 (STUDI KASUS : BUNDARAN KECAPI KOTA BEKASI)
ABSTRAKSI :
Bundaran Kecapi menjadi penghubung beberapa pusat kegiatan di wilayah Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi dan sekitarnya. Pertumbuhan volume lalu lintas yang terus meningkat di Bundaran Kecapi menyebabkan konflik antara kendaraan dari arah yang berbeda. Bundaran Kecapi Kota Bekasi memiliki empat jalinan yaitu Jalan Raya Kodau, Jalan Raya Legok, Jalan Raya Kampung Sawah, Jalan Arteri Jorr Jatiwarna. Tujuan dalam studi ini adalah untuk meningkatkan kinerja Bundaran Kecapi Kota Bekasi menggunakan metode MKJI 1997 (Manual Kapasitas Jalan Indonesia). Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dari hasil survei yaitu hari Senin, 16 September 2019 yang berupa data geometrik jalan dan data lalu lintas. Sedangkan data sekunder diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Bekasi. Hasil yang didapat dari perhitungan bahwa untuk derajat kejenuhan (DS) setiap jalinan berbeda yaitu pada jam puncak pagi jalinan AB = 0,71, jalinan BC = 0,54, jalinan CD = 0,44, jalinan DA = 0,93, sedangkan jam puncak sore jalinan AB = 0,64, jalinan BC = 0,53, jalinan CD = 0,47, jalinan DA = 0,92 dari ketentuan nilai derajat kejenuhan yaitu (<0,75), dimana seharusnya jalinan DA tidak melebihi dari yang ditentukan. Maka perlu diadakan alternatif solusi untuk mengurangi nilai derajat kejenuhan jalinan DA dengan pelebaran jalan 6 meter.