Layanan penulisan ilmiah yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma
Perhitungan Harga Pokok Pesanan Produk Undangan Pada Percetakan Pelangi
ABSTRAKSI :
Suryandari Sedyo Utami, SE., MM. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kata Kunci : Harga Pokok Pesanan ABSTRAKSI Harga pokok pesanan dipengarugi oleh beberapa faktor seperti misalnya jumlah produk, kualitas produk, teknologi yang digunakan dan sebagainya. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan pendekatan Full Costing adalah dengan cara menjumlahkan unsur-unsur biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang dicatat adalah sebesar yang dikeluarkan atau yang sesungguhnya terjadi. Untuk biaya overhead pabrik (BOP), karena sebagian dari BOP belum diketahui besarnya dan baru bisa diketahui pada akhir periode atau mungkin pada periode berikutnya, sehingga yang dicatat adalah BOP dibebankan. Karena hubungan yang erat antara upah dengan jumlah jam kerja tenaga kerja (karyawan), maka BOP dibebankan atas dasar jam kerja langsung. Harga pokok produksi 500 lembar kartu undangan pesanan nomer KU-42 menurut perusahaan adalah Rp.1.284.000, sedangkan harga jual 500 lembar kartu undangan undangan tersebut adalah Rp.1.940.000 atau harga jual per unitnya adalah Rp.3.880. Harga pokok produksi 500 lembar kartu undangan pesanan nomer KU-42 menurut teori akuntansi biaya dengan pendekatan Full Costing adalah Rp.1.412.481, sedangkan harga jual 500 lembar kartu undangan undangan tersebut adalah Rp.2.061.000 atau harga jual per unitnya adalah Rp.4.122. Perhitungan harga pokok produksi pesanan menurut perusahaan hasilnya lebih rendah (selisihnya Rp.128.481). Hal ini disebabkan perusahaan tidak memasukkan/tidak memperhitungkan unsur-unsur biaya overhead pabrik seperti biaya listrik, biaya telpon, biaya sewa gedung, biaya pemeliharaan mesin, biaya depresiasi mesin cetak dan biaya depresiasi komputer. Selain itu, selisih harga pokok produksi juga disebabkan karena biaya overhead pabrik menurut teori dihitung dengan cara dibebankankan atas dasar jam kerja langsung