Layanan penulisan ilmiah yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma
SISTEM PENSINYALAN NO.7 DI PT TELKOM INDONESIA DIVRE II GATOT SUBROTO.
ABSTRAKSI :
Untuk menjawab kebutuhan layanan telekomunikasi untuk umum yang semakin meningkat dan beragam, diperlukan sistem signaling yang berkecepatan tinggi, efektif dan efisien. Sistem pensinyalan SS-7 merupakan suatu sistem signaling yang mampu memberikan solusi untuk tuntutan – tuntutan yang diharapkan. Common Channel Signalling (CCS), adalah metode signaling dimana pertukaran informasi dilakukan dengan memanfaatkan kanal khusus untuk keperluan signaling dan transfer data yang terpisah dari kanal voice/data. Struktur network TELKOM secara umum memiliki 2 level yaitu level regional (level bawah) dan level nasional (level atas). Pada level regional, TELKOM divre 2 memiliki struktur network terdiri dari 2 STP dan 2 STEP yang dihubungkan ke beberapa Local Exchange (LE). Rute signaling adalah lintasan message yang telah ditentukan sebelumnya, terdiri dari STP dan link signaling yang berada pada originating point dan destination point. Rute signalling dalam sistem SS-7 dapat dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu: hubungan dalam satu serving area, hubungan lintas serving area, dan hubungan lintas level STP. Pada SS-7 untuk menunjukan sentral asal dan tujuan diberikan suatu penomoran yang disebut SPC (Signaling Point Code). SPC dapat berupa OPC (Originating Point Code) yang menunjukan sentral asal dan DPC (destination point code) yang menunjukan sentral tujuan. Pola penomoran di Indonesia terdiri dari 14 bit (lima digit) sehingga jika didesimalkan menjadi 16384 (0 - 16383).
NOMOR INDUK :
PEMBIMBING :
Erma Triawati Ch. ST, MT
TANGGAL SIDANG :
30/12/1899
TANGGAL PENYERAHAN :
30/12/1899
JENIS PENULISAN :
PENULISAN ILMIAH JENJANG S1 (SETARA SARJANA MUDA / SSM)