Layanan journal yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma
| Judul Artikel | : | ANALISIS POTENSI LORONG PENGATUS DANGKAL UNTUK PERCEPATAN JADWAL TANAM PALAWIJA D1 TANAH SAWAH |
|---|---|---|
| Judul Terbitan | : | AGRITECH JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN |
| ISSN | : | 02160455 |
| Bahasa | : | IND |
| Tempat Terbit | : | Yogyakarta |
| Tahun | : | 0000 |
| Volume | : | Vol. 35 Issue 4 0000 |
| Penerbit | : | Universitas Gadjah MAda |
| Frekuensi Penerbitan | : | 4X1 TAHUN |
| Penulis | : | Siti Suharyatun, Bambang Purwantana, Abdul Rozaq, Muhjidin Mawardi |
| Abstraksi | : | Lorong pengatus dangkal di lahan sawah berfungsi meningkatkan laju penurunan lengas tanah di lapisan olah, sehingga kondisi tanah yang sesuai untuk pertumbuhan awal tanaman palawija dapat segera tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pembentukan lorong pengatus terhadap peluang percepatan jadwal tanam palawija di tanah sawah. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dengan menggunakan soil bin, model bajak lorong, dan tanah di dalam boks yang dijaga homogenitasnya. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Lorong pengatus dibuat pada 2 jenis tanah sawah bertekstur lempung, dengan kadar lempung yang berbeda, yaitu 41,17% (tanah B) dan 53,36% (tanah C). Pengukuran kadar lengas tanah dilakukan secara periodik menggunakan gypsum blok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan lorong pengatus pada tanah B dapat mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kapasitas lapang. Pada jarak horisontal dari pusat lorong (x)=6,5 em dengan kedalaman (z)=5cm, membutuhkan waktu 72 jam lebih cepat dibanding kontrol, pada z= 1 0 em membutuhkan 192 jam, pada z= 15 cm membutuhkan 154 jam lebih cepat dibanding kontrol. Pad a x= 11,5 membutuhkan waktu 52 jam (z=5cm), 161 jam (z= 10 ern), 150 jam (z= 15 ern) lebih cepat dibanding kontrol. Pembentukan lorong pengatus pada tanah C juga dapat mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kapasitas lapang. Pada x=6,5 em, membutuhkan waktu 165 jam (z=5cm), 184 jam (z= 1 0 ern), 200 jam (z= 15 ern) lebih cepat dibanding kontrol. Pada x=II,5 membutuhkan waktu 144 jam (z=5cm), 156 jam (z=lO ern), 192 jam (z=15 ern) lebih cepat dibanding kontrol. Menurunnya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kapasitas lapang menunjukkan bahwa pembentukan lorong pengatus di tanah B dan C berpotensi untuk mempercepatjadwal tanam palawija. |
| Kata Kunci | : | Laju penurunan lengas tanah; lorong pengatus; tanah sawah; jadwal tanam palawija |
| Lokasi | : | P474 |
| Terakreditasi | : | sudah |