REPOSITORY

Layanan penulisan ilmiah yang disediakan oleh Perpustakaan Universitas Gunadarma

MEMPELAJARI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK EVAPORATOR PADA BISNIS UNIT AIR CONDITIONER PT. PANASONIC MANUFACTURING INDONESIA

ABSTRAKSI :
Tiap perusahaan baik itu perusahaan manufaktur memerlukan bermacam sumber daya untuk menunjang berjalannya proses produksi. Hal tersebut pula mendesak perusahaan untuk senantiasa mengetahui jumlah permintaan konsumen. Proses produksi tidak terlepas dari kebutuhan akan ketersediaan bahan baku. PT Panasonic Manufacturing Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan berbagai jenis perlengkapan elektronik BU Air Conditioner ialah bisnis unit didalam PT Panasonic Manufacturing Indonesia yang hanya dan dikhususkan untuk memproduksi Air Conditioner. Evaporator ialah objek yang diamati peneliti karena termasuk komponen penting dalam pembuatan unit Air Conditioner. Perusahaan dalam upaya merencanakan persediaan pernah mengalami permasalahan yaitu ketidaksesuaian bahan baku yang datang dengan spesifikasi dan jumlah yang diinginkan. Kasus lain ialah keterlambatan bahan baku hingga ke perusahaan sebab keterbatasan perlengkapan transportasi di PT Panasonic Manufacturing Indonesia. Setelah perusahaan menerapkan pengendalian persediaan bahan baku, perusahaan bisa memaksimalkan persediaan, meminimalkan biaya dan resiko, serta memastikan kelancaran produksi. Proses produksi yang dilakukan oleh PT Panasonic Manufacturing Indonesia dalam memproduksi evaporator adalah dengan menggunakan sistem produksi make to order, yaitu sesuatu proses pemesanan sesuatu produk ataupun komponen yang bersumber pada keinginan serta spesifikasi pelanggan. Bahan baku utama yang dibutuhkan dalam proses produksinya yaitu aluminium dan pipa tembaga, bahan tambahan sebagai penunjang yaitu dephane new punch oil, end plate, plate fin, fin & tube evaporator, Gas (oxygen, LNG, Nitrogen), paint dan thinner. Pengendalian persediaan bahan baku pembuatan evaporator pada PT Panasonic Manufacturing Indonesia awalnya membuat suatu jadwal produksi pemesanan customer service. Informasi tersebut berupa purchase order dari customer. Departemen PPIC merencanakan penentuan bahan baku, selanjutnya departemen PPIC membuat surat permintaan barang (SPB) untuk membuat rencana produksi sesuai dengan permintaan konsumen. Bahan baku yang di beli dari supplier datang dan diperiksa dari segi jumlah bahan baku yang dibutuhkan sesuai pesanan costumer dan jenis bahan baku yang diterima oleh bagian warehouse. Jika bahan baku yang telah sesuai dengan spesifikasi pesanan customer maka akan disimpan di gudang bahan baku (warehouse) dan bahan baku akan langsung bisa di produksi di departemen produksi. Daftar Pustaka (2002-2017)
NOMOR INDUK :
FTI/ID/SSM/3535/2024
PEMBIMBING :
Prameswari rizcha julianda, ST., MT.
TANGGAL SIDANG :
21/07/2023
TANGGAL PENYERAHAN :
15/04/2024
JENIS PENULISAN :
PENULISAN ILMIAH JENJANG S1 (SETARA SARJANA MUDA / SSM)
BERKAS PENULISAN
COVER PENULISAN
ABSTRAKSI (BAHASA INDONESIA)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
PARAF & STEMPEL LEMBAR PENGESAHAN
DOKUMEN PRESENTASI SIDANG
LAMPIRAN DAN DOKUMEN LAIN
PERNYATAAN ORIGINALITAS & PUBLIKASI